Untuk kita ketahui semua, sekarang ini, pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia masih didominasi oleh pembangkit listrik yang bersumber pada bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas bumi dan Batu bara. Berdasarkan data yang saya dapatkan dari website PLN, pasti tau semuakan, bahwa PLN merupakan satu-satunya perusahaan negara yang mendistribusikan energi listrik ke masyarakat (sekarang ini selain PLN udah ada PJB (pembangkit jawa bali) yang mendistribusikan listrik khusus utk jawa dan bali (koreksi kalo salah)) , pemamfaatan bahan bakar fosil sebagai sumber energi listrik menempati posisi pertama selain pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi yang masih kecil sekali termamfaatkan. Seperti pada gambar dibawah ini.
Penggunaan bahan bakar fosil khususnya minyak bumi akan mempengaruhi produksi energi listrik jika harga minyak mentah naik, seperti beberapa bulan terakhir dimana harga minyak mentah dunia yang melambung tinggi sampai mencapai harga US$100 per barrel. Walaupun Indonesia merupakan Negara penghasil minyak bumi (± 1 juta barrel per hari) tetapi hasil minyak bumi yang diproduksi Indonesia tidak dapat menutupi keperluan dalam negeri seperti penyediaan minyak tanah saja untuk rakyat kecil masih kewalahan, sehingga sampai sekarang ini Indonesia masih mellakukan import bahan bakar minyak dari luar negeri, otomatis kenaikan harga minyak mentah dunia juga berpengaruh kepada ekonomi Indonesia.
Selain dipengaruhi oleh harga minyak mentah, baru-baru ini kita juga mendengar maraknya isu mengenai global warming (pemanasan global) dimana emisi gas karbon di udara telah melewati batas yang berimbas pada naiknya temperature bumi dan efek-efek lainnya yang sekarang ini dapat kita rasakan.
Salah satu penghasil gas karbon di udara adalah pembakaran dari bahan bakar fosil yang digunakan, baik untuk pembangkit listrik, untuk transportasi dan kebutuhan lainnya. Penggunaan bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik di Indonesia merupakan salah satu penyumbang tertinggi emisi gas karbon di Indonesia setelah emisi gas karbon akibat kendaraan bermotor dan kebakaran hutan.