Senam hamil merupakan sebuah program fisik yang
sangat penting bagi calon ibu untuk mempersiapkan saat persalinannya. Senam
hamil adalah gerakan senam yang dirancang khusus oleh para ahli medis dan
kebugaran untuk menguatkan otot-otot kewanitaan guna mempermudah proses
persalinan nantinya (Indiarti, 2008).
Syarat
mengikuti senam hamil :
1) Ibu hamil cukup sehat berdasarkan
pemeriksaan dokter atau bidan
2) Kehamilan tidak mempunyai komplikasi
(keguguran berulang, kehamilan dengan perdarahan, kehamilan dengan bekas
operasi)
3) Dilakukan setelah kehamilan 20-22 minggu
4) Dengan bimbingan petugas dan di rumah
sakit (Manuaba, 1999).
b.
Tujuan
Senam Hamil
Menurut Indiarti (2008), secara umum senam hamil
memiliki lima tujuan penting, antara lain :
1) Senam hamil dilakukan supaya ibu hamil
menguasai teknik pernapasan dengan baik.
2) Ibu mengandung yang rajin mengikuti senam
hamil otot-otot dinding perutnya akan semakin kuat. Sehingga elastisitas
otot-otot dinding perut juga dapat dipertahankan.
3) Diharapkan ibu hamil akan terlatih untuk
melakukan relaksasi sempurna. Relaksasi ini diperlukan untuk mengatasi
ketegangan atau rasa sakit karena proses kehamilan.
4) Ibu mengandung yang rajin mengikuti senam
hamil diharapkan akan menjadi terlatih ketika melakukan sikap tubuh yang baik
dan benar selama menjalani kehamilan.
5) Ibu hamil diharapkan dapat menjalani
proses kelahirannya dengan lancar dan aman tanpa berbagai kesulitan yang
berarti. Sehingga ibu dan bayi tetap sehat setelah persalinan.
c.
Manfaat
Senam Hamil
Menurut Barbara Holstein, dalam bukunya Shaping
Up for A Healthy Pregnancy yang
dikutip oleh Hanton (2001) menyebutkan manfaat senam hamil
sebagai berikut :
1) Memperbaiki sirkulasi
2) Meningkatkan keseimbangan otot-otot
3) Mengurangi bengkak-bengkak
4) Mengurangi risiko gangguan gastrointestinal,
termasuk sembelit
5) Mengurangi kejang kaki
6) Menguatkan otot perut
7) Mempercepat penyembuhan setelah kehamilan.
Menurut Di Fiori (2005), senam hamil juga akan
mengurangi sejumlah keluhan fisik yang sering berhubungan dengan kehamilan.
Manfaat fisik dari senam hamil meliputi :
1) Berkurangnya sakit kepala
2) Berkurangnya sesak napas
3) Membaiknya pencernaan
4) Membaiknya fungsi usus besar
5) Meningkatnya rasa sehat
6) Berkurangnya kecenderungan mendapatkan
depresi
7) Terjaganya atau meningkatnya kekuatan otot
jantung
8) Meningkatnya kekuatan dasar panggul
9) Membaiknya sikap badan tubuh
10) Membaiknya rasa pengendalian terhadap
jaringan tubuh.
d.
Langkah-langkah
Gerakan Senam Hamil
Latihan I
1) Duduk rileks dan badan ditopang tangan di
belakang.
2) Kaki diluruskan dengan sedikit terbuka.
3) Gerakan latihan :
a) Gerakkan kaki kanan dan kiri kedepan dan
belakang.
b) Putar persendian kaki melingkar ke dalam
dan keluar.
c) Bila mungkin angkat bokong dengan bantuan
kedua tangan dan ujung telapak kaki.
d) Kembangkan dan kempiskan otot dinding
perut.
e) Kerutkan dan kendorkan otot dubur.
4) Lakukan gerakan ini sedikitnya 8-10 kali
setiap gerakan.
Latihan II
1) Sikap duduk tegak dengan badan disangga
oleh tangan di belakang badan.
2) Kedua tungkai bawah lurus dalam posisi
rapat.
3) Tujuan latihan :
a) Melatih otot dasar panggul agar dapat
berfungsi optimal saat persalinan.
b) Meningkatkan peredaran darah alat kelamin
bagian dalam sehingga sirkulasi menuju plasenta (ari-ari) makin sempurna.
4) Bentuk latihan :
a) Tempatkan tungkai kanan di atas tungkai
bawah kiri, silih berganti.
b) Kembangkan dan kempeskan otot dinding
perut bagian bawah.
c) Kerutkan dan kendorkan otot liang dubur.
d) Lakukan gerakan ini sedikitnya 8-10 kali
Latihan III
1) Sikap duduk dengan disangga kedua tangan
di belakang, tungkai bawah dirapatkan.
2) Tidur telentang kedua kaki merapat.
3) Tujuan latihan :
a) Memperkuat otot dinding perut sehingga
dapat berfungsi saat persalinan.
b) Meningkatkan sirkulasi darah menuju alat
kelamin bawah, sehingga darah menuju janin dapat ditingkatkan.
4) Bentuk latihan :
a) Pada sikap duduk, angkat tungkai bawah
silih berganti ke atas dengan tinggi semaksimal mungkin.
b) Pada sikap tidur, kedua tangan dapat di
samping tetapi lebih baik di bawah kepala. Angkat tungkai bawah silih berganti
kanan dan kiri.
c) Lakukan latihan ini sedikitnya 8-10 kali.
Latihan IV
1)
Sikap
duduk bersila dengan tegak, tangan di atas bahu sedangkan siku di samping badan
(Gambar 1.3a).
2)
Tujuan
latihan :
a) Melatih otot perut bagian atas.
b) Meningkatkan kemampuan sekat rongga badan
untuk membantu persalinan.
3)
Bentuk
latihan :
a) Lengan diletakkan di depan badan (dada)
(Gambar 1.3b).
b) Putar ke atas dan ke samping, ke belakang
dan selanjutnya kembali ke depan badan (dada) (Gambar 1.3c dan 1.3d).
c) Lakukan latihan ini sedikitnya 8-10 kali.
Latihan V
1)
Sikap
duduk bersila dengan tumit berdekatan satu sama lain.
2)
Badan
tegak rileks dan paha lemas.
3)
Kedua
tangan di persendian lutut.
4)
Tujuan
latihan :
a) Melatih otot punggung agar berfungsi baik.
b) Meningkatkan peredaran darah ke alat
kelamin bagian dalam.
c) Melatih agar persendian tulang punggung
jangan kaku.
5)
Bentuk
latihan :
a) Tekankan persendian lutut dengan badan
sekitar 20 kali.
b) Badan diturunkan ke depan semaksimal
mungkin.
Latihan VI
1)
Sikap
latihan tidur di atas tempat tidur datar.
2)
Tangan
di samping badan.
3)
Tungkai
bawah ditekuk pada persendian dengan sudut tungkai bawah bagian bawah sekitar
80-90 derajat.
4)
Tujuan
latihan :
a) Melatih persendian tulang punggung bagian
atas.
b) Melatih otot perut dan tulang belakang.
5)
Bentuk
latihan :
a) Angkat badan dengan topangan pada ujung
telapak kedua kaki dan bahu.
b) Pertahankan selama mungkin di atas dan
selanjutnya turunkan perlahan-lahan.
Latihan VII
1)
Sikap
tidur telentang di tempat tidur mendatar.
2)
Badan
seluruhnya rileks.
3)
Tangan
dan tungkai bawah lurus dengan rileks.
4)
Tujuan
latihan :
a) Melatih persendian tulang punggung dan
pinggul.
b) Meningkatkan peredaran darah menuju alat
kelamin bagian dalam.
c) Meningkatkan peredaran darah menuju janin
melalui plasenta.
5)
Bentuk
latihan :
a) Badan dilemaskan pada tempat tidur.
b) Tangan dan tungkai bawah membujur kurus.
c) Pinggul diangkat ke kanan dan ke kiri
sambil melatih otot liang dubur.
d) Kembang dan kempeskan otot bagian bawah.
e) Lakukan latihan ini sedikitnya 10-15 kali.
Latihan Pernapasan
1)
Sikap
tubuh tidur telentang di tempat tidur yang datar.
2)
Kedua
tangan di samping badan dan tungkai bawah ditekuk pada lutut dan santai.
3)
Satu
tangan dilekatkan di atas perut.
4)
Tujuan
latihan pernapasan :
a) Meningkatkan penerimaan konsumsi oksigen
ibu dan janin.
b) Menghilangkan rasa takut dan tertekan.
c) Mengurangi nyeri saat kontraksi.
5)
Bentuk
latihan :
a) Tarik napas perlahan dari hidung serta
pertahankan dalam paru beberapa saat.
b) Bersamaan dengan tarikan napas tersebut,
tangan yang berada di atas perut ikut serta diangkat mencapai kepala.
c) Keluarkan napas melalui mulut perlahan.
d) Tangan yang diangkat ikut serta
diturunkan.
e) Lakukan gerakan latihan ini sekitar 8-10
kali dengan tangan silih berganti.
6)
Bentuk
gerakan lain :
a) Tangan yang berada di atas perut dibiarkan
mengikuti gerak saat dilakukan tarikan dan saat mengeluarkannya.
b) Tangan tersebut seolah-olah memberikan
pemberat pada perut untuk memperkuat diafragma (sekat rongga badan).
Latihan Relaksasi
Latihan
relaksasi ini dapat dilakukan bersamaan dengan latihan otot tulang belakang,
otot dinding perut dan otot liang dubur atau sama sekali relaksasi total.
Latihan Relaksasi Kombinasi
1)
Sikap
tubuh seperti merangkak (Gambar 1.6a).
2)
Bersikap
tenang dan rileks.
3)
Badan
disangga pada persendian bahu dan tulang paha.
4)
Tujuan
latihan kombinasi :
a) Melatih melemaskan persendian pinggul dan
persendian tulang paha.
b) Melatih otot tulang belakang, otot dinding
perut, dan otot liang dubur.
5)
Bentuk
latihan :
a) Badan disangga persendian bahu dan tulang
paha.
b) Lengkungkan dan kendorkan tulang belakang
(Gambar 1.6 b).
c) Kembangkan dan kempiskan otot dinding
perut (Gambar 1.6c).
d) Lakukan latihan ini 8-10 kali.
1)
Bentuk
latihan yang lain :
a) Tidur miring dengan kaki membujur (Gambar
1.7a)
b) Telentang dengan disangga bantal pada
bagian bawah lutut (Gambar 1.7b).
c) Tidur telentang dengan kaki ditekuk
(Gambar 1.7c), Tidur miring dengan kaki ditekuk (gambar 1.7d).
Latihan Relaksasi dengan Posisi Duduk
Telungkup
1)
Sikap
tubuh duduk menghadap sandaran kursi.
2)
Kedua
tangan di sandaran kursi.
3)
Kepala
diletakkan di atas tangan.
4)
Tujuan
relaksasi :
a) Meningkatkan ketenangan.
b) Mengurangi pengaruh yang berasal dari
luar.
c) Mengendalikan dan mengurangi rasa nyeri.
d) Latihan ini dapat dilakukan pada kala
pertama (masa pembukaan pada proses persalinan) sehingga mengurangi nyeri.
5)
Bentuk
latihan :
a) Tarik napas dalam dan perlahan.
b) Dilakukan pada kala pertama.
Latihan Menurunkan dan Memasukkan Kepala
Janin ke Pintu Atas Panggul
1)
Sikap
badan berdiri tegak dan jongkok.
2)
Berdiri
dengan berpegangan pada sandaran tempat tidur atau kursi dan jongkok.
3)
Tujuan
latihan :
a) Dengan jongkok selama beberapa waktu
diharapkan tulang punggung melengkung, sehingga rahim tertekan.
b) Sekat rongga dada menekan rahim sehingga
kepala janin dpat msuk pintu atas panggul.
4)
Bentuk
latihan :
Lakukan
berdiri dan jongkok, tahan beberapa saat sehingga tekanan pada rahim mencapai
maksimal untuk memasukkan kepala janin ke pintu atas panggul.
5)
Bentuk
latihan lain :
Membersihkan lantai dengan tangan sambil
bergerak sehingga tekanan sekat rongga
badan dan tulang belakang menyebabkan masuknya kepala janin ke dalam
pintu atas panggul.
Latihan Koordinasi Persalinan
1) Tujuan latihan :
a) Dengan badan melengkung menyebabkan
dorongan maksimal sekat rongga badan terhadap rahim, saat mengejan kontraksi
otot dasar panggul mencapai hasil maksimal sebagai pendorong janin dalam proses
persalinan, dan persendian antara tulang kelangkang dan tulang tungging akan
melebar, sehingga meluaskan jalan lahir.
b) Napas dalam menahannya beberapa waktu dan
selanjutnya untuk mengejan, ini dapat mengurangi rasa sakit saat kontraksi, dan
hasil kekuatan mempercepat persalinan.
c) Membiasakan diri saat persalinan
berlangsung.
2) Bentuk latihan :
a) Sikap badan dengan dagu diletakkan ke arah
dada sampai menyentuhnya.
b) Tulang punggung dilengkungkan.
c) Tulang pinggul ditarik ke atas.
d) Paha ditarik ke arah badan dengan jalan
menarik persendian lutut dengan tangan mencapai siku.
e) Badan melengkung demikian rupa sehingga
terjadi hasil akhir kekuatan his untuk mengejan.
Note:
Agar Bayi / Buah Hati Anda Cerdas konsumsi/Minumlah ENBEPE
Harga Rp138.000 (belum termasuk Ongkir)
salam kenal :) . . . utk senam hamil itu mulai populer di indonesia dri kapan yah ?? n apkh dri awalny jga sdh mmkai baju senam sperti skrg ini ??
ReplyDeletemksiih :)
salam kenal sista :)
ReplyDeleteutk snam hmil ini sebaiknya dimualai dari usia kandungan berapa bulan sis ?klo untuk sekaran Tren baju baju senam terbaru saat ini model apa ya ?
mksih :)
sis, pengen yg ada ilustrasinya :), oh iya klo untuk ikut senam ibu hamil itu sebaiknya dimulai saat usia kandungan berapa bulan ya?
ReplyDeletedan klo tempat yg menjual baju senam terbaru untuk ibu hamil di bandung jabar dimana ya tempatnya apakah sis tau?"
matur nuhun teteh artikelnya bantu banget. oh iya teh bisa bagi info tentang baju senam aerobik yang jual di surabaya
ReplyDelete