Tujuh Etos Kerja Positif di Kantor


Anda memiliki teman yang karakternya dalam pelayanan berbeda dengan karakternya di kantor? Ucapan dan tindakan yang kita temui di tempat pelayanan sering tidak seiring dengan apa yang kita lihat dalam kehidupannya di tempat kerja. Seperti kata seorang teman saya, "Si Ervita bekerja di bagian Rohani, tapi perkataan dan sikapnya jauh sekali dari hal rohani. Sungguh mengecewakan!."

Jika kita ingin tampil sebagai pribadi yang menarik di mana pun, dibutuhkan suatu sikap yang tulus dan bukannya kepura-puraan. Seorang yang hanya bersikap baik tanpa suatu ketulusan tidak akan bertahan lama. Hubungan yang dibangun dengan empati memberikan rasa percaya orang tersebut terhadap kita. Benjamin Franklin mengatakan "Jika Anda bersikap baik terhadap orang lain, Anda bersikap baik terhadap diri sendiri." Nah, untuk membentuk kepribadian dan sikap positif di lingkungan kerja kita, ada7 tips asyik yang bisa kita pelajari dan praktikkan, yaitu:

1. Miliki Tanggung Jawab
Sikap bertanggung jawab mencerminkan kematangan sikap kita. Pribadi yang tidak memiliki rasa tanggung jawab cenderung menyalahkan lingkungan sekitar, keadaan dan bahkan Tuhan. Orang seperti ini adalah contoh yang tidak dewasa. Kedewasaan sikap dibentuk sejak masa kanak-kanak dan salah satunya adalah dengan menerima tanggung jawab. Berangkat dari didikan ini, seorang menjadi profesional dengan menuntaskan tugas yang diberikan sehingga membuahkan hasil memuaskan baik terhadap atasan, rekan sekerja maupun customer.

2. Peduli Dengan Orang Lain
Apabila kita memiliki rasa peduli yang tinggi, kita akan mampu menganalisa sesuatu dengan tepat. Untuk mendapatkan sahabat, Anda harus menjadi sahabat terlebih dahulu. Kepekaan kita terhadap kepentingan orang lain menjadi jembatan yang kokoh untuk menciptakan situasi yang kondusif.

3. Pilih Kata-Kata yang Tepat
Seseorang dapat dipercaya melalui kata-kata yang ia ucapkan. Kita perlu hikmat untuk menyampaikan pesan yang hendak kita utarakan. Walau kata-kata kita benar, tetapi jika nada bicara kita meninggi, orang lain bisa salah mengartikan maksud baik itu. Karena itu, sebaiknya kita berpikir matang dahulu sebelum berbicara agar tidak terjadi missunderstanding. Kata-kata seperti "tolong", "minta maaf", dan "terima kasih" adalah magic words yang membuat orang lebih senang menerimanya daripada kata-kata bernada perintah seperti "jangan begitu", "harus begini", dan lain-lain.

4. Berikan Solusi, Jangan Hanya Kritik
Jika kita hendak mengkritik, tambahkanlah solusi di dalamnya. Dengan demikian, kita juga membantu memecahkan masalah orang lain, bukan sekedar menghakiminya. Persoalannya, tidak banyak orang yang cukup rendah hati untuk menerima kritik. Selain itu, tidak sedikit orang yang ingin mengubah orang lain sesuai dengan keinginan mereka. Banyak yang tidak menyadari bahwa setiap pribadi itu unik. Berawal dari ketidaktahuan inilah, seseorang sering mengkritik orang lain. Tokoh-tokoh sukses dunia menerima kritik sebagai pemacu prestasi yang diselaraskan dengan sikap bersyukur. Untuk membangun team work yang sukses, setiap orang harus belajar untuk menyingkirkan sikap ingin selalu diperhatikan.

5. Senyum dan Ramah
Senyumlah dengan tulus. Senyum yang dibuat-buat mudah dirasakan oleh orang yang menerimanya. Biasakanlah untuk tidak menyimpan rasa sakit hati agar kita dapat memberi senyum yang mengalir dari hati yang gembira. Keramahan justru menambah koleksi teman dan relasi kerja. Kesediaan kita menerima dan melayani orang lain terkomunikasikan lewat senyum ramah kita.

6. Pendengar yang Baik
Orang lain akan merasa dirinya penting karena dihargai lewat cara bagaimana kita mendengarkannya dengan baik. Tindakan ini menunjukkan kepedulian kita. Ide-ide yang kita cetuskan lebih mudah diperhatikan dan goal  kita dapat terwujud karena dimulai dengan menjadi pendengar yang baik.

7. Memberi Penghargaan
Tidak ada salahnya jika kita memberi penghargaan khusus atas prestasi seseorang. Pengakuan kita atas prestasi kerjanya dapat menjadi motivasi yang efektif dalam dunia kerja.

Semoga bermanfaat.

(Dikutip dari : "Smart @ Work", Indayati Oetomo)

1 comments:

komentar anda