Semangat Pagi Sobat-Sobat Blogger mania di Indonesia dan di Dunia.
kali ini saya mau berbagi info tentang cara penggemukan kambing. Untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel berikut ini.
Penggemukan
kambing/Domba adalah pemeliharaan kambing/domba dewasa dalam keadaan kurus
untuk ditingkatkan barata badannya melalui pembesaran daging dalam waktu relatif
singkat (3-5 bulan)
Jenis-jenis kambing dan domba potong
A. Kambing kacang
Cirinya adalah badannya kecil dan relatif pendek,
telinga pendek dan tegak, jantan dan betina memiliki tanduk, leher pendek dan
punggung meninggi, warna bulu bervariasi, ada yang hitam, coklat, merah atau
belang hitam-putih.
B. Kambing Peranakan Etawah (PE)
Sasaran utama dari kambing PE pada dasarnya adalah
penghasil susu, tetapi dapat digunakan juga sebagai penghasil daging, terutama
setelah masa afkir. Ciri dari kambing ini adalah bagian hidung ke atas
melengkung, panjang telinga antara 15-30 cm, menggantung ke bawah dan sedikit
kaku, warna bulu bervariasi antara hitam dan coklat, memiliki bulu tebal dan
agak panjang dibawah leher dan pundak (jantan), di bagian bawah ekor (betina)
C. Domba Ekor Gemuk
Memiliki ciri bentuk ekor yang panjang, tebal, besar
dan semakin ke ujung makin kecil; tidak mempunyai tanduk; sebagian besar
bewarna putih, tetapi ada anaknya yang bewarna hitam atau kecoklatan
D. Domba Ekor Tipis
Memiliki ciri tubuh yang kecil, ekor relatif kecil dan
tipis, bulu bewarna putih, tidak bertanduk (betina), bertanduk kecil dan
melingkar (jantan).
Pemilihan bibit
Bibit
bakalan yang baik untuk pengggemukan adalah sebagai berikut :
1.
umur antara 8
bulan – 1 tahun
2.
Ukuran badan
normal, sehat, bulu bersih dan mengkilap, garis punggung dan pinggang lurus
3.
Keempat kaki
lurus, kokoh dan tumit terlihat tinggi
4.
Tidak ada
cacat pada bagian tubuhnya, tidak buta
5.
Hidung
bersih, mata tajam dan bersih serta anus
bersih
Tata Laksana Pemeliharaan
A. Perkandangan
Pada umumnya tipe kandang pada
ternak Kado adalah berbentuk panggung, konstruksinya dibuat panggung atau di
bawah lantai kandang terdapat kolong untuk menampung kotoran. Adanya kolong
dapat menghindari kebecekan dan kontak langsung dengan tanah yang mungkin
tercemar penyakit. Lantai kandang ditinggikan antara 0,5 – 2 m. Bak pakan dapat
ditempelkan pada dinding. Ketinggian bak pakan untuk kambing dan domba berbeda.
Bak pakan untuk kambing dibuat agak tinggi, kira-kira sebahunya karena
kebiasaan kambing memakan daun-daun perdu. Untuk Domba, dasar bak pakan
horizontal dengan lantai kandang karena kebiasaan domba merumput. Lantai
kandang dibuat dari kayu papan atau belahan bambu yang disusun dengan jarak 2-3
cm. Dengan demikian, kotoran dan air kencing mudah jatuh pada kolong, sementara
tracak/kaki kado tidak terpelosok/terjepit.
Ukuran
Kandang :
- Anak : 1 X 1,2 m /2 ekor (lepas sapih),
- Jantan dewasa : 1,2 X 1,2 m/ ekor
- Dara/ Betina dewasa :1 X 1,2 m /ekor
- Induk dan anak 1,5 X 1,5 m/induk + 2 anak
Dasar kolong kandang digali sedalam ±20
cm dibagian pinggirnya dan 30-50 cm pada bagian tengah serta dibuatkan saluran
yang menuju bak penampung kotoran. Kotoran kemudian dapat diproses untuk
menjadi pupuk kandang. Jagalah selalu kebersihan kandang.
B. Pakan
Pakan utama yang umum
diberikan berupa hijauan segar, seperti rumput, legum(daun lamtoro dan turi,
dll) atau aneka hijauan (daun singkong (protein cukup tinggi), daun nangka dan
daun pepaya). Khusus legume dan aneka
hijauan sebelum diberi pada ternak sebaiknya dilayukan terlebih dahulu 2-3 jam
dibawah terik matahari untuk menghilangkan racun yang ada dalam hijauan
tersebut.
Selain pakan hijauan, dapat juga ditambah
dengan pakan padat /konsentrat.
Jenis yang dapat digunakan adalah bekatul, ampas tahu, ketela pohon (dicacah
dahulu). Jenis pakan tersebut mudah dan murah dibeli dengan sumbangan yang
cukup lumayan untuk kebutuhan nutrisinya. Kebutuhan setiap ekor kira-kira 3 kg
per hari dengan komposisi 40% berkatul 40% ampas tahu dan 20% ketela pohon.
Teknik pemberian konsentrat disarankan
jangan bersamaan dengan hijauan, karena
pakan ini mempunyai daya cerna dan kandungan nutrisi yang berbeda dengan
hijauan. Jumlah pemberian konsentrat
sekitar 1 kg/ekor/hari.
Contoh Pola Pemberian Pakan
Pakan
Waktu
|
Hijauan
|
Konsentrat
|
Pagi
(±Pukul 08.00)
|
Rumput
, Legume
|
Bekatul,
ampas tahu, Ampas Singkong
|
Sore
(±Pukul 15.00)
|
Rumput
, Legume
|
Bekatul,
ampas tahu, ampas singkong
|
Catatan:
Pemberian konsentrat disarankan diberikan saat kambing atau domba sudah banyak
mengkonsumsi hijauan, tetapi belum terlihat kenyang.
Selain pemberian rumput dan
konsentrat, masih dibutuhkan pakan pelengkap yang mengandung gizi ternak
lengkap yang belum terdapat pada hijauan dan konsentrat untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan produksi ternak. Sehingga tujuan atau target dari budidaya ternak yaitu
memiliki ternak dengan pertumbuhan optimal dan sehat dapat tercapai. Sebagai
pakan pelengkap maka PT. NATURAL NUSANTARA mengeluarkan suplemen khusus ternak
yaitu VITERNA Plus, POC NASA dan
HORMONIK. Produk ini menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan
dengan pendekatan fisiologis tubuh Kambing/Domba, yaitu dengan meneliti
berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak.
VITERNA
Plus, POC NASA dan HORMONIK mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak,
yaitu :
·
Asam-asam amino esensial, yaitu Arginin, Hiistidin,
Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein tubuh, pembentuk sel
dan organ tubuh.
·
Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya
proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh kambing/domba
dari serangan penyakit.
·
Mineral-mineral lengkap yaitu N, P, K, Ca, mg , Cl dan lain-lain sebagai penyusun
tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim untuk memperlancar proses
metabolisme dalam tubuh.
Cara
penggunaannya adalah dengan dicampurkan dalam air minum atau komboran pakan konsentrat.
Ketiga produk NASA tersebut masing-masing satu botol dicampurkan menjadi satu
larutan dahulu sebagai larutan induk. Dosis pemakaian : ±10 cc atau 1 tutup botol campuran ketiga produk
NASA tersebut diberikan perekor/hari.
Keunggulan dan Manfaat dari Penggunaan produk NASA
pada penggemukan kambing domba adalah :
Ø
Berasal dari bahan alami/organik, bukan dari
bahan-bahan kimia atau sintetik
Ø
Merupakan pakan tambahan yang berperan sebagai
sumber protein, mineral dan vitamin.
Ø
Mampu menggantikan pemberian vitamin dan mineral
kimia/sintetik
Ø
Meningkatkan nafsu makan
Ø
Mempercepat adaptasi kambing/domba terhadap
pakan, pada saat pertama kali masuk kandang.
Ø
Mengurangi kestresan pada kambing/domba, baik
pada saat masuk kandang pertama kali, setelah kambing-domba divaksinasi atau
saat kambing-domba dalam proses pengobatan
Ø
Mempercepat pertumbuhan
kambing/domba
Ø
Mengurangi bau kotoran
Ø
Meningkatkan kesehatan kambing/domba
Ø
Meningkatkan kualitas daging kambing/domba dengan
warna lebih merah, padat dan rendah lemak.
C.Tatalaksana
Reproduksi
Tata laksana reproduksi
meliputi :
- Dengan pengelolaan yang baik kambing/domba
dapat melahirkan 7 bulan sekali.
- Perkawinan kembali setelah melahirkan 1bulan
kemudian.
- Penyapihan anak dilaksanakan pada 3 – 4 bulan.
- Umur dewasa kelamin 8 - 10 bulan
- Siklus birahi 17 - 21 hari
- Lama birahi 24 - 40 jam, bila birahi pagi maka sore
atau
esok harinya
harus dikawinkan
-Masa
kebuntingan : 5 bulan.
Pengendalian
Penyakit
Tindakan pertama yang dilakukan
pada usaha pemeliharaan Kado adalah melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit
pada ternak. Beberapa langkah pencegahan
adalah sebagai berikut :
· Lahan yang digunakan untuk memelihara Kado harus bebas
dari penyakit menular.
· Kandang Kado harus kuat, aman dan bebas penyakit.
Apabila digunakan kandang bekas kado yang telah terserang penyakit, kandang
cukup dicucihamakan dengan disinfektan, kemudian dibiarkan beberapa saat.
Apabila kandang tersebut bekas kado sehat cukup dicuci dengan air biasa.
· Kado yang baru masuk sebaiknya dimasukkan ke kandang karantina dulu dengan perlakuan
khusus. Ternak yang diduga bulunya membawa penyakit sebaiknya dimandikan dan
digosok dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatex atau Granade
5% EC dengan konsentrasi 4,5 gram/3 liter air. Untuk membasmi kutu, Kado dapat
juga dimandikan larutan Asuntol
berkonsentrasi 3-6 gram/3 liter air.
· Kandang dan lingkungan tidak boleh lembap dan bebas
dari genangan air. Kelembapan yang tinggi dan genangan air mengakibatkan
perkembangan nyamuk atau hewan sejenis yang menggigit dan menghisap darak
ternak.
· Dilakukan vaksinasi secara teratur. Vaksinasi
bertujuan untuk mencegah terjangkitnya penyakit oleh Virus.
Beberapa
penyakit yang dapat
menyerang Kado adalah: 1) Penyakit parasit (kudis, kutu,
cacingan); 2) Penyakit Bakterial (Antarks, Cacar mulut, Busuk Kuku); 3)
Penyakit Virus (Orf); 4) Penyakit lain (Keracunan sianida, Kembung Perut,
Keguguran). Hal penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan
kesehatan ternak dan kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya serta
monitoring/pengamatan yang kontinyu pada ternak sehingga apabila terdapat
gejala penyakit, segera dapat diketahui jenis penyakit tersebut dan cara
pencegahan dan pengobatannya.
Referensi :
Widi, T.S. 2007. Beternak
Domba. Jogjakarta: Citra Aji Parama
0 comments:
Post a Comment
komentar anda