Contoh Kultum Pengajian


Judul  : MENEGUHKAN IMAN

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Bapak-bapak Ibu-ibu dan saudara-saudara sekalian yang diRahmati Allah SWT. Alhamdulillah dalam kesempatan ini, kita masih diberi kesehatan sehingga bisa silahturahmi dalam acara pengajian pada malam hari ini.



Para hadirin yang diRahmati Allah, 

Kita telah mengaku Islam, karena itu kita harus beriman kepada Allah. Karena kita telah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, maka tidak boleh sedikitpun mencoba menyekutukan Allah. Iman harus ada di dalam hati kita. Jika iman terlepas, maka kita akan celaka. Seseorang yang imannya lepas dan ia kebetulan mati, maka matinya menjadi su'ul khatimah. Naudzubillah. Jadi orang yang meneguhkan iman merupakan syarat mutlak bagi orang yang ingin mencapai khusnul khatimah.
Bapak ibu dan saudara sekalian,
Apakah beriman itu hanya berikrar dengan dua kalimat syahadat? Apakah hanya percaya kepada Allah sebagai Tuhan yang Esa dn tidak menyekutukanNya? Itu belum cukup. Belum dikatakan beriman jika seseorang enggan menjalankan perintah Allah dan ia masih suka dengan maksiat. Masih suka melanggar laranganNya.

Para hadirin Rahimahumullah,
Tanda-tanda orng yng beriman ialah taat dan bertaqwa, Jika disebut nama Allah, maka hatinya menjadi bergetar dan imannya semakin kuat.
Nyatalah, bahwa yang sebenar-benarnya dianggap orang beriman adalah mereka yang imannya sempurna. manakala asma Allah disebut-sebut maka bergetarlah jiwanya. Jika dibackan Ayat-ayat Allah, ditunjukkan kebesaranNya melalui tanda-tanda alam ini, maka iman di dadanya semakin teguh. Begitu juga mereka rajin mengerjakan sholat dan rajin bersedekhah dari harta yang dimilikinya. Mereka merasa takut kepada Allah jika mendekati kemaksiatan. Segala urusannya, baik masalah kehidupan dunia maupun kepentingan akhirat, selalu disandarkan kepada Allah.



Para hadirin yang berbahagia,

Kadar keimanan seseorang bisa kuat dan bisa pula lemah. Agar iman kita tetap teguh, maka harus ditopang dengan amal ibadah. Sebab amal ibadah itu disamping dapat meneguhkan iman juga dapat mencegah perbuatan maksiat.
Kadar keimanan dapat juga ditingkatkan dengan cara mmbaca ayat-ayat Allah. Apakah ayat-ayat Allah itu? Ayat-ayat Allah itu tidak sebatas Al-Qur'an. Namun selain itu ialah tanda-tand kebesaranNya. Adapun tand-tanda kebesaranNya itu adalah bukti yang dapat kita saksikan, berupa ciptaan Allah di dunia ini. Membaca Ayat-ayat Allah bisa kita lakukan dengan pengamatan dan dengan bertafakur (berpikir). Dengan demikian hilanglah keraguan dihati kita. Lalu timbullah keyakian yang sungguh-sungguh bahwa Allah itu Maha Kuasa.



Rasulullah SAW. bersabda; " Memikirkan tentang bukti kebesaran Allah sesaat saja, lebih bik daripada ibadah selama 70 tahun."



Bapak Ibu dan saudara sekalian yang saya hormati,

Beriman kepada Allah termasuk pula menerima dan membenarkan adanya firmanNya yang telah sampai ditelinga kita. Setelah menerim dan membenarkan, hendaknya dilanjutkan dengan cara mempelajari  atau mengkaji. Jika firman Allah dan Hadist-Hadist dipelajari, maka tidak ada alasan untuk mengabaikannya. Artinya, kita harus menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu iman kepada Allah juga erat kaitannya dengan berdzikir. Makna Dzikir sendiri adalah mengingat Allah, dimana dan kapan saja. Jika kita telah menyatakan beriman kepada Allah tetapi seringkali melupakanNya, maka belumlah dianggap sempurna iman di dada ini. Orang yang benar-benar beriman mereka yang merasa selalu di awasi oleh Allah dan selalu berdzikir kepadaNya.



Dzikir adalah salah satu dari sekian banyak cara untuk meneguhkan iman. Diterangkan dalam hadist bahwa Rasulullah SAW. berabda; " Ketahuilah, aku akan mengungkapkn kepadamu tentang amal yang terbaik dan paling bersih disisi Allah, apling tinggi untuk menaikkan kedudukanmu, dan Infaq emas perak terbaik bagimu, serta Jihad yang terbaik bagimu. "Sahabat bertanya, "Amalan apakah, ya Rasul?" Rasulullah SAW. menjawab, "yaitu dzikir kepada Allah.



Para hadirin yang di Rahmati Allah,

Dzikir kepada Allah merupakan tingkat derajat tertinggi yang membawahi segala bentuk ibadah. Sebab ibadah hanyalah sebgai sarana untuk mencapai dzikrullah. Sedangkan kedudukan dzikrullah yang sederhana ialah lisannya menyebut Allah dan hatinya mengikuti. Sedangkan Dzikir yang sudah mencapai tingkat makrifat ialah lisannya tidak mengucapkan tetapi batinnya selalu ingat kepada Allah tanpa putus-putusnya.



Dzikir merupakan bentuk mengingat Allah. Kalu seseorang selalu mengingat Allah berarti ia rindu kepadaNya. Kalau sudah Rindu, maka ia akan menjalankan amal ibadahnya secara ikhlas dan berjuang untuk menghindarkan diri dari dosa. Dengan begitu, maka iman di dadanya menjadi kuat dan teguh.



Nabi SAW. bersabda, " Akan keluar dari neraka, orang yang di dalam hatinya terdapat iman meskipun hanya sekecil rambut."



Para hadirin,

Iman yang sudah kita pegang teguh dan Islam yang kita peluk sebagai agama dan pembimbing ke jalan lurus merupakan suatu hidayah dari Allah. Oleh sebab itu, haruslah kedua-duanya itu kita pertagankan agar jangan sampai terlepas. Sebab kalau terlepas maka celaka. Tidak menutup kemungkinan kadar keimanan kita ini menurun, tetapi jangan sampai terlepas.



Tak sedikit orang yang imnannya rontok dan menjadi murtad. Hal ini disebabkan karena dangkalnya ilmu agama Islam dan malas melakukan amal ibdah. Akibatnya ia terpengaruh dan menjadi keluar dari Islam. Bahkan keimanannya ditingglkan. Sungguh keadaan seperti ini jangan sampai menimpa diri kita, karena merupakan bencana yang sangat besar. Na'udzubillah...



Dalam Qur'an surat Al-Baqarah ayat 217;

"Barangsiapa yang murtad dari agamnya, lalu dia mati dalam keadaan kafir, maka amalan mereka itu terhapus di dunia dan di akhirat. Mereka itu penghuni Neraka dan mereka kekal selama-lamanya".



Orang murtad ialah yang imannya rontok dan keluar dari agam Islam. Jika ia mati, maka menemui keadaan buruk karena amal kebaikannya tidak diperhitungkan.

Berarti ia tertutup hidayah dari Allah SWT. Orang yang murtad sama dengan melakukan pengkhianatan yang sangat besar. Oleh karenanya ia wajib diberi hukuman yang seberat-beratnya. Murtad dari Islam berarti menginjak-injak prinsipnya. Dan hal ini merupakan musuh bagi umat manusia. karena itu bagi kita seorang muslim, wajiblah memegang teguh aqidah dan berjalan pada prinsip-prinsip ajaran Rasulullah SAW.



Bapak ibu dan saudara sekalian,

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan kata-kata Al Anbiya Hasan Al Basri, beliay berkata;
"bahwa seseorang yang murtad dari Islam pada dasarnya bermaksud menjelek-jelekkan Islam dan bergaung dengan golongan yang bersikap memusuhi Islam. Cara yang demikian itu ditempuh oleh orang-orang Yahudi diawal munculnya dakwah Islam. Dengan cara licik, mereka memasang tipu data. Pada umumnya mereka berduyun-duyun masuk ke Dien Islam. Setelah itu mreka keluar dari Islam. Mereka mengadakan provokasi agar orang-orang yang belum masuk Islam tidak jadi memasuki Islam. Karena terbukti orang-orang yang masuk Islam justru keluar untuk mengikuti ajaran agama lain. Demikianlah siasat orang Yahudi dalam memusuhi Islam. Mereka menciptakan kesan negatif terhadap orang-orang yang belum masuk Islam dengan cara yang licik. Mereka sudah sepakat terhadap suatu siasat untuk masuk Islam, kemudian keluar, agar orang lain terpengaruh oleh sikap mereka. Terutama sekali bagi orang-orang yang belum masuk Islam.



Allah SWT. berfirman;

" segolongan(lain) dari ahli kitab kepada sesamanya, Perhatikanlah (seakan-akan) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarlah i pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mukmin) kembali (kepada kefakiran)".  QS. 3:72



Saudara-saudara sekalian,

Orang Yahudi berkata, "Berimanlah kepada Al-Qur'an yang diurunkan kepada Muhammad pada permulaan siang, yaitu pagi hari. Kemudian ingkarilah pada akhirnya; yaitu pada malam harinya. Semoga siasat itu kamu dapat memfitnah orang-orang beriman sehingga mereka keluar dari Dien Islam  dan kembali kepada agama semula."



Menurut Muhammad Abdul bahwa peristiwa yang diceritakan dalam Al-Qur'an mengenai sikap kaum Yahudi yang mencoba menghalang-halangi manusia untuk masuk agama Islam itu merupakan siasat yang cukup logis. Sebab jika Islam itu benar, maka orang-orang yang sudah masuk Islam tidak ajan keluar lagi, demikian yang dimaksudkan oleh siasat Yahudi tadi.



Oleh karena itu Rasulullah SAW. ketika itu mengambil tindakan tegas terhadap orang-orang murtad, yang juga mempengaruhi orang lain agar mengikuti langkah mereka. Hukuman yang ditetapkan oleh Rasulullah SAW, adalah membunuh pelaku murtad.



Oleh sebab itu wahai para hadirin rahimahumullah, hendaknya kita tetap berpegang teguh pada agama Islam yang kita yakini baik dan benar ini. Jangan sampai iman terlepas dari kehidupan ini sampai menemui ajal.



Para hadirin rahimahumullah,

pada kesempatan ini kiranya saya tambahkan tentang kalimat tauhid, sebab kalimat tauhid merupakan ikrar iman. Kalimat tauhid harus sering-sering kita ucapkan. Setiap mukmin hendaknya sering mengucapkan kalimat tauhid yaitu kalimat dua syahadat. Bacaan itu hendaknya dilkukan setiap ada kesemptan. Hendaknya pula kita memohon kepada Allah agar Iman jangan sampai terlepas. Disamping itu hendaknya pula kita beristiqamah dalam menghindari kemaksiatan. Jangan sampai hati kita dirasuki bisikan-bisikan setan yang akan menyesatkan kita.



Kalimat tauhid merupakan kunci pembuka surga. Artinya bahwa dengan kalimat tauhid yang diwujudkan dengan perilaku dan amalan taat, maka seseorang akan dapat meraih kehidupn surga. Kalimat "Laa ilaaha illaallaah" tidak cukup hanya diucapkan saja. Tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan beramal taat, karena itu Rasulullah SAW. bersabda, " Kunci pembuka surga adalah kalimat Laa ilaaha illaallaah."



Demikian pidato singkat yang bisa saya sampaikan dalam kesemptan ini. Jika ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya, namun jika dalam materi ini dapat dipetik kebenarnnya, maka hal itu semata-mata karena ilmu Allah. Mohon maaf segala kekurangnnya.



Billahit taufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

0 comments:

Post a Comment

komentar anda