Kiat Dan Trik Khusus Budidaya Tanaman Musim Hujan

Yank... Hujan Turun lagi..."  Itulah sepenggal lagu melankolis ciptaan Obbie Mesakh yang bisa juga sebagai luapan kegembiraan para petani menyambut datangnya hujan mulai bulan oktober - Maret. Bagaimana tidak? Kenyataan adanya kekeringan yang berkepanjangan telah membuat kita merana apalagi petani yang selama ini menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam

Hujan memang selalu ditunggu banyak petani karena masa bero , gagal panen dan berebut air dapat segera diakhiri . Kedatangannya mampu menghijaukan kembali rumput dan hutan yang mengering; memunculkan harapan baru untuk dapat berhasil dalam bertani, serta memotong siklus hama yang telah menguras tenaga dan biaya di musim kemarau.

Perubahan fisik yang muncul akibat hujan bagi lingkungan tumbuh tanaman adalah meningkatnya kelembaban udara dan meningkatnya kandungan air dalam tanah. Kedua hal tersebut berdampak pada percepatan perkembangan patogen baik jamur maupun bakteri, terganggunya keseimbangan nutrisi tanaman di dalam tanah serta munculnya kerusakan fisik lain berupa pecah batang , pecah buah juga robohnya tanaman.

• Kerusakan Tanaman Akibat Kelebihan Air
Organ tanaman sayuran banyak yang bersifat sukulen atau mempunyai kandungan air yang tinggi. Karena air hujan juga mengandung cukup banyak nitrogen maka beberapa jenis sayuran cenderung lebih mudah pecah pada waktu hujan sebagai contoh pecahnya batang tanaman melon, pecah buah semangka dan pecah kubis.
Akibat lain dari kebanyakan air bagi tanaman sayuran adalah munculnya gejala layu karena tanaman keracunan nitrogen. Prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada waktu air memenuhi seluruh rongga udara di dalam tanah maka kebutuhan oksigen akar tidak terpenuhi. Pada kondisi cukup oksigen nitrogen tersedia bagi tanaman dalam bentuk NH4+ atau NO3- sedangkan pada kondisi anaerob atau tergenang air ion - ion nitrogen tersebut tereduksi menjadi NO2 yang sangat beracun bagi tanaman. Sebagian besar tanaman sayuran sangat peka terhadap kebanyakan air.

Kebanyakan air dalam tanah juga menyebabkan rendahnya daya dukung tanah terhadap tetap tegaknya tanaman menjadi rendah. Hal yang sering terjadi adalah robohnya tanaman akibat hujan angin meskipun tanaman sudah ditopang dengan lanjaran.

Gangguan lain yang disebabkan oleh limpahan air hujan adalah keseimbangan nutrisi dalam tanah. Bentuknya dapat berupa rontoknya bunga dan buah serta turunnya mutu buah khususnya dalam kemanisan buah.
Solusi untuk mengurangi kerusakan akibat kelebihan air antara lain;  pembuatan saluran irigasi dan drainasi, hindari pemupukan Nitrogen berlebihan terutama yang mengandung ammonium, lakukan pemupukan berimbang antara makro dengan mikro seperti penggunaan SUPERNASA atau SUPERNASA GRANULE, tambahkan pupuk Kalium dan pupuk mikro POWER NUTRITION, pergunakan  POC NASA dan HORMONIK atau GREENSTAR tiap minggu sekali ( lebih bagus ditambah AERO 810  supaya tidak mudah hilang atau tercuci air hujan) 

• Kerusakan Akibat Meningkatnya Perkembangan Penyakit
Datangnya musim hujan bulan Oktober hingga Maret  selain memberikan persediaan air yang cukup bagi tanaman, ternyata juga dapat memberikan dampak negatif berupa lingkungan udara yang lembab. Kelembaban yang tinggi ini sangat kondusif bagi perkembangan tumbuhnya jamur maupun bakteri. Sayangnya, tidak hanya jamur dan bakteri yang menguntungkan yang hidup secara pesat dalam keadaan ini, melainkan juga yang merugikan. Bahkan disinyalir pertumbuhan jamur yang merugikan termasuk diantaranya penyebab berbagai penyakit tanaman bisa lebih tinggi. Akibatnya tentu saja resiko serangan penyakit di musim hujan menjadi lebih tinggi dibandingkan musim kemarau.

Adanya penyakit pada tanaman hortikultura tentu saja merugikan karena selain dapat mengurangi produktivitas maupun kualitas, juga dapat menyebabkan kegagalan panen. Berikut adalah beberapa penyakit tanaman sayuran yang biasa dijumpai di musim hujan yang menyebabkan kegagalan atau menurunkan mutu produk sayuran antara lain:
Antraknose (Busuk Buah) oleh jamur Collectroticum gloeosporioides 
Cercospora Leaf Spot ( bercak daun ) oleh jamur Cercospora capsici. 
Choanephora Blight (layu pada ujung cabai) disebabkan Choanephora cucurbitarum. 
Bacterial Spot ( bercak bakteri ) oleh Xanthomonas campestris pv. Vesicatoria..
Bacterial Soft Rot ( busuk lunak bakteri ) oleh Erwinia carotovora sub sp. Carotovora 
Bacterial Wilt ( layu bakteri pada cabe ) oleh Ralstonia solanacearum 
Alternaria Leaf Spot ( bercak alternaria ) oleh Alternaria brassicae, Alternaria cucumerina
Bacterial Soft Rot (  busuk lunak ) oleh bakteri Erwinia carotovora 
Black Rot ( busuk hitam ) disebabkan Xanthomonas campestris pv. Campestris 
Clubroot ( Akar Gada ) oleh jamur Plasmodiophora brassicae. 
Fusarium Wilt ( Layu fusarium ) oleh Fusarium oxysporum f.sp. cucumerinum pada mentimun, F. oxysporum f.sp. melonis pada melon; dan F. oxysporum f.sp. niveum pada semangka.
Downy Mildew  oleh jamur Pseudoperonospora cubensis. 
Late Blight ( Busuk Daun ) oleh jamur Phytophthora infestans. 
Blossom End Rot ( Busuk Ujung Buah  tomat )

Solusi untuk mengurangi kerusakan tanaman akibat meningkatnya perkembangan penyakit  antara lain : pembuatan saluran irigasi dan drainase, menjaga kelembaban tanah, hindari penggunaan pupuk Nitrogen berlebihan terutama yang mengandungan ammonium, hindari lahan yang punya tingkat kemasaman tinggi, lakukan pergiliran tanaman, gunakanlah Natural GLIO sejak awal dan setelah tanam dengan dosis 2 kali lipat anjuran, perbanyaklah penggunaan pengendalian untuk penyakit ( fungisida )

Berikut Pupuk Organik dan pengendali Hama Hayati NASA yang saya utarakan diatas:
SUPERNASA isi 250 gram
Harga Rp. 42.500,- 










SUPERNASA GRANULE isi 10 Kg
Harga Rp. 190.000,-










POWER NUTRITION isi 250 gram
Harga Rp. 55.000,-










GREENSTAR
Harga Rp. 39.000,-
HORMONIK isi 100 cc
Harga Rp. 26.000

AERO 810 isi 250 cc
Harga Rp. 27.000,-

POC NASA isi 500 cc
Harga Rp. 31.000,-


















NATURAL GLIO
Harga Rp. 25.500,-










Untuk Informasi Produk Bisa Langsung Hubungi Admin di:
HP: 08978858995
PIN BB: 282D377C
Email: anjargigihdewanto@gmail.com

0 comments:

Post a Comment

komentar anda